Archive

Archive for November, 2018

TERATOZOOSPERMIA

Selain Asthenozoospermia atau gangguan gerak spermatozoa (lihat postingan sebelumnya), kelainan spermatozoa lain yang biasa dijumpai pada hasil analisa sperma yakni teratozoospermia. Apa sih teratozoospermia?

Teratozoospermia adalah kelainan bentuk (morfologi) spermatozoa. Bentuk spermatozoa normalnya menyerupai kecebong, yang terdiri dari bagian kepala, leher serta ekor. Bentuk spermatozoa yang normal sangat diperlukan dalam proses fertilisasi (pembuahan sel telur) secara alamiah. Persentase spermatozoa dengan morfologi normal yang rendah yakni kurang dari 4% akan sangat menurunkan kemungkinan kehamilan istri secara alamiah hingga kurang dari 5%.

sperm tail

Terdapat banyak hal yang menyebabkan teratozoospermia, mulai karena adanya varikokel, akibat pengaruh polutan yang merupakan sumber radikal bebas, hingga karena sebab genetik. Jika dijumpai kelainan spermatozoa berupa teratozoospermia, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter spesialis Andrologi di Rumah Sakit (seperti pada RSIA Gladiool Magelang tempat saya bekerja) untuk mendapatkan gambaran mengenai penyebab dari kondisi Anda serta penanganan terbaik. Pada kasus ringan, misal akibat radikal bebas, suplemen antioksidan dosis tinggi dapat diberikan, namun jika penyebabnya yakni varikokel, tindakan operasi tentu perlu dipertimbangkan.

Salam Andrologi,

drzeezouu

 

SpermMorph

 

 

Categories: Uncategorized

SPERMA LETOY (ASTHENOZOOSPERMIA)

Oh….Sperma bisa lemes atau letoy juga yah?! Gangguan sperma berupa banyaknya sperma yang letoy disebut dengan asthenozoospermia. Definisi dari istilah asthenozoospermia yakni suatu kondisi dimana sebagian besar sel benih atau spermatozoa di dalam cairan mani bergerak sangat lambat atau tidak bergerak sama sekali.

Berdasarkan penggolongan menurut motilitas atau gerakannya, sel spermatozoa dibagi menjadi tiga yakni gerak progresif (maju lurus ke depan), gerak non progresif (gerak tidak maju atau berputar-putar) serta imotil (tidak bergerak). Menurut aturan WHO terbaru yakni tahun 2010, hasil analisis sperma dikatakan normal bila minimal 32% dari seluruh spermatozoa dalam cairan mani bergerak lurus maju (progresif).

Lalu sebenarnya apa yang membuat spermatozoa bisa bergerak? Spermatozoa dapat bergerak karena adanya flagel atau yang sering dikenal dengan ekor. Di dalam flagel tersebut terdapat mitokondria yang merupakan mesin penghasil energi untuk pergerakan spermatozoa. Pergerakan spermatozoa ini penting selama dalam di dalam rahim dan menuju saluran telur untuk bertemu dengan sel telur saat ovulasi. Selain itu, pergerakan spermatozoa juga penting agar spermatozoa dapat menembus lapisan pelindung sel telur dan akhirnya dapat membuahi sel telur.

sperm tail

Penyebab dari kondisi asthenozoospermia ada bermacam-macam, mulai dari pengaruh usia, gaya hidup seperti merokok, hobby berendam air panas, sauna, gemar memakai celana jeans yang ketat, adanya infeksi, penyakit kronis misal hepatitis, faktor hormon hingga faktor keturunan atau genetik. Wah banyak juga yah?! Nah untuk pengaruh suhu terhadap kualitas sperma dapat dibaca lebih lanjut pada artikel “berendam air panas bisa mengurangi produksi dan kualitas sperma”.

Jika hasil analisis sperma menunjukkan hasil asthenozoospermia atau gerak spermatozoa yang kurang, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis Andrologi, misal di rumah sakit tempat saya bekerja untuk mengetahui penjelasan mengenai penyebab dari kondisi Anda serta penanganan yang diperlukan agar sperma Anda tidak letoy lagi.

Salam andrologi,

drzeezouu

Categories: Faktor Pria, Infertilitas