Archive

Archive for the ‘Infertilitas’ Category

Dokter, kenapa saya belum hamil juga ?

01/06/2020 Leave a comment

Ini adalah pertanyaan yang biasa pertama kali diajukan oleh pasangan muda, yang belum berhasil hamil pada kurun waktu tertentu.   Pertanyaan ini selalu timbul saat ‘tamu bulanan’ yang tidak diharapkan ternyata tetap datang juga memenuhi jadwalnya.  Padahal  para pasangan yang ‘masih menanti’ ini sudah menuruti semua nasihat teman, saudara, orang tua, orang pinter dan bahkan tetangga.   Sudah makan makanan segala macam, daging ini itu, buah, sayur, kacang,  jamu, bahkan  “obat mujarab” dari yang murah sampai yang mahalnya minta ampun.  Mereka juga sudah berolah-raga, menguruskan badan bahkan juga sudah menggemukkan badan.   Berhubungan badan? jangan ditanya lagi, pasti  sudah rajin sekali,  bahkan sudah sesuai jadwal yang diberikan tetangga.  Berbagai posisi sudah di lakukan sesuai anjuran ‘teman-teman yang sudah sukses’, bahkan jungkir balik juga dilakukan.  Melakukan hal-hal yang ajaib juga sudah dilakukan,  seperti mencuri popok bayi, memakai bedak bayi di perut, bahkan minta di ompolin ketika sedang tilik bayi… (ampun deh).  Semuanya sudah diupayakan tapi ternyata masih belum bisa membuahkan hasil.. (Kalau sampai berhasil… mitos-mitos ini dijamin akan berlanjut ke pasangan lain lagi…).

Sebagian besar pasangan seharusnya memang bisa dan dapat hamil bila telah melakukan hubungan secara teratur, tanpa kontrasepsi selama paling tidak 1 tahun.  Bila pada kurun waktu tersebut belum berhasil hamil, maka keadaan ini disebut INFERTIL.

Terdapat 5 faktor utama yang sangat penting bagi keberhasilan pasangan untuk berhasil hamil.  Bila salah satu faktor ini saja bermasalah, maka kemungkinan untuk hamil menjadi kecil atau bahkan menjadi tidak mungkin terjadi. Tugas dokter pada masalah infertilitas adalah memeriksa, menyelidiki dan mendiagnosis dengan segera, apa faktor penyebab infertilitas pada pasiennya itu, sehingga pengobatan bisa diberikan dan kehamilan dimungkinkan terjadi.

Faktor-faktor penting yang menentukan keberhasilan untuk dapat menjadi hamil.

Faktor-faktor penentu keberhasilan kehamilan yang selalu saya sampaikan kepada pasien-pasien saya adalah :

  1. Faktor sperma (Pria)
  2. Faktor vagina dan leher rahim (cervix)
  3. Faktor rahim dan endometrium
  4. Faktor tuba fallopi (saluran telur)
  5. Faktor telur dan hormonal

Meskipun di luar 5 faktor ini  masih banyak hal-hal lain yang mempengaruhi… namun faktor-faktor di atas adalah hal penting pertama yang harus diperiksa pada pemeriksaan infertilitas dasar.

Faktor Sperma, faktor yang penting sebagai modal untuk membuahi. Sperma berjumlah (konsentrasi) harus cukup banyak, sebagian besar dapat berenang progresif (motilitas baik), dan cukup banyak yang berbentuk normal.  Untuk itu pemeriksaan laboratorium analisis sperma harus dilakukan. Analisis sperma.. siapa takut!?

Faktor vagina dan leher rahim.  Biasanya para wanita sudah menyadari adanya masalah pada ‘daerah kewanitaanya’ seperti mengeluarkan cairan tidak normal, berbau bahkan gatal, sehingga mereka akan segera mencari pengobatan.  Namun ada kalanya masalah ini tidak sampai bergejala, sehingga pemeriksaan ginekologis harus dilakukan. Pemeriksaan ginekologi

Faktor rahim dan endometrium. Gejala-gejala yang biasa timbul bila seorang wanita mempunya masalah pada faktor ini adalah mensturasi yang nyeri, atau perdarahan menstruasi yang tidak normal (banyak, bergumpal, lama dll).  Berbagai diagnosis bisa didapatkan seperti myoma uteri, adenomyosis, atau hiperplasia (penebalan) endometrium.  Pemeriksaan dengan alat ultrasonografi dapat mengetahui secara tepat apa dan seberapa besar kelainan yang ada.

Faktor tuba fallopi (saluran telur). Faktor tuba adalah faktor terbesar infertilitas pada pihak wanita. Tuba dapat terinfeksi, atau melengket karena endometriosis, sehingga tertutup yang berakibat telur tidak dapat bertemu dengan sperma.  Pemeriksaan peniupan (pertubasi), hidrotubasi, atau HSG dapat direkomendasikan oleh dokter, yang bertujuan memastikan patensi (kelancaran) masing-masing saluran kanan dan kiri.

Faktor telur dan hormonal.  Telur adalah modal utama wanita untuk membentuk embryo dan janin. Telur wanita harus sempurna.  Kualitas telur terbaik ada pada wanita sejak subur sampai usia 30 tahun dan perlahan-lahan menurun sampai usia 40 dan menurun tajam sampai menopause. Keadaan dan lingkungan indung telur (ovarium) atau sering saya sebut juga ‘keranjang telur’, harus dalam keadaan baik.  Kista, perlengketan, endometriosis, infeksi pada ovarium akan menghambat pertemuan telur dan sperma. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) bersama dengan pemeriksaan USG rahim dapat dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah tersebut.

Keadaan hormon wanita yang baik bagi wanita ditunjukkan dengan siklus menstruasi yang teratur. Bila seorang wanita mempunyai siklus yang tidak teratur, maka dapat menjadi tanda adanya masalah kesuburan, sehingga pemeriksaan hormon harus dilakukan agar pengobatan yang tepat dapat diberikan. Berbagai kelainan hormon yang biasanya menjadi penyebab infertilitas adalah polikistik ovarium sindrom, hiperprolaktinemia, dan masalah pada kelenjar tiroid.  Selain  dari tiga kelainan hormon tersebut,  masalah gaya hidup seperti kegemukan, kekurangan gizi, dan sakit penyakit kronis lain juga dapat menjadi faktor pengganggu yang tumpang tindih dengan gangguan hormon yang berujung pada infertilitas.

Semoga semua pasangan yang sedang ‘menanti’ setelah mendapat jawaban dan keterangan di atas dapat  menentukan langkah yang benar.

 

 

ANALISA SPERMA, WHAT NEXT?

dr. Seso Sulijaya, SpAnd

Bagi para pasangan yang sedang promil (program hamil) pasti tidak asing dengan pemeriksaan yang satu ini. Analisa sperma atau analisa semen merupakan pemeriksaan dasar untuk menilai kesuburan seorang pria. Jadi…biar adil tidak hanya istri melulu yang diperiksa yach!! Sang pria juga harus diperiksa, yakni paling gampang dengan pemeriksaan analisa sperma.

Banyak pria yang enggan pada awalnya untuk melakukan pemeriksaan ini, mulai dari rasa malu, sungkan, gengsi bahkan takut jika ternyata penyebab istri susah hamil karena si pria. Padahal menurut data, faktor pria atau faktor sperma memegang peranan cukup besar yakni sekitar 30% dari seluruh kasus infertilitas (sulit mempunyai keturunan). Banyak juga yah!?

 

Melalui pemeriksaan analisa sperma, sang dokter yakni dokter Andrologi mampu mengevaluasi fungsi reproduksi atau kesuburan seorang pria.

semen collection

Secara umum, terdapat tiga hal penting yang dianalisa dari pemeriksaan analisa sperma, antara lain: jumlah (konsentrasi sperma), kualitas yakni pergerakan (motilitas sperma) dan bentuk normal (morfologi normal sperma).

Perlu diingat, seorang dokter Andrologi tidak mampu menilai kesuburan pria hanya berdasarkan satu kali pemeriksaan analisa sperma karena menurut WHO, minimal perlu dilakukan dua kali pemeriksaan analisa sperma dengan rentang waktu 2-4 minggu.

semen analysis

Beberapa kemungkinan dari hasil analisa sperma adalah :

semen parameter

Lalu apa saja syarat pemeriksaan analisa sperma? Sebelum melakukan analisa sperma, pasien harus puasa seksual selama 2-7 hari. Puasa seksual…hmmm apa sih artinya? Artinya pasien tidak boleh mengeluarkan sperma (hubungan seksual, mimpi basah atau masturbasi) minimal 2 hari dan maksimal 7 hari (pasti bisa dong!).

Pengeluaran juga sebaiknya dilakukan dengan cara masturbasi (sendiri atau dibantu istri). Sampel sperma harus dikumpulkan menggunakan wadah yang bersih (wadah sperma ini bisa diperoleh dari laboratorium yang menyediakan layanan andrologi seperti di rumah sakit tempat saya bekerja). Satu hal lagi yang penting, sampel sperma harus diperiksa dalam waktu 30 menit sejak dikeluarkan ( biar fresh from the oven). Semua syarat ini bertujuan agar pembacaan sampel sperma akurat untuk menilai kesuburan pria.

andrologist

Setelah diperoleh dua hasil pemeriksaan analisa sperma, what’s next? Nah, saatnya si pria datang berkonsultasi dengan dokter Andrologi untuk mengetahui status kesuburannya. Dari hasil analisa sperma, mungkin saja si pria hanya disarankan untuk memperbaiki pola gaya hidup (perbaikan asupan makanan, mengurangi berat badan, olahraga, mengurangi kebiasaan merokok, tidur malam yang cukup, kurangi penggunaan celana yang ketat, dan lain sebagainya) untuk pria dengan gangguan kualitas sperma yang ringan. Pada kasus gangguan jumlah dan kualitas sperma yang berat, seorang dokter Andrologi bisa menyarankan pemeriksaan hormon reproduksi atau bahkan pemeriksaan USG testis pada kasus curiga adanya sumbatan atau pada kasus varises pada sekitar buah pelir (varikokel).

Jadi jangan ragu, bagi Anda para pria muda yang bersama pasangannya sedang menjalani promil. Segera lakukan pemeriksaan analisa sperma dan konsultasikan dengan dokter Andrologi seperti di rumah sakit kami agar segera mendapatkan penanganan sehingga tidak terlambat.

Salam andrologi,

drzeezouu

Masalah Seksual dan Infertilitas

Data yang dikumpulkan pada tahun 2010 (sekitar 8 tahun yang lalu) menunjukkan bahwa sekitar 45,5 juta pasangan di seluruh dunia mengalami problem infertilitas. Dengan kata lain sekitar 12% pria di seluruh dunia mempunyai masalah ketidaksuburan. Banyak faktor yang menyebabkan ketidaksuburan pada pria dan salah satunya yakni gangguan seksual (sexual dysfunction). Ups….

Meskipun data WHO menunjukkan bahwa gangguan seksual dikatakan hanya berperan pada sekitar 2,4% dari seluruh kasus infertilitas, masalah seksual tidak dapat dipandang remeh temeh. Data di Amerika menunjukkan bahwa sekitar 20-30% pria usia subur (15-44 tahun) mengalami masalah seksual dengan berbagai tingkatan. Masalah seksual sendiri mencakup disfungsi ereksi, gangguan ejakulasi hingga gangguan orgasme. Lalu apa hubungan antara gangguan seksual dengan ketidaksuburan atau infertilitas?

infertility stress

Begini…Infertilitas sendiri menjadi suatu beban psikologis bagi para pasangan yang telah menikah. Setelah bertahun-tahun menikah, mulai dari orang tua, kerabat bahkan teman selalu menanyakan mengenai kapan hamil. Stres psikologis yang berkepanjangan dan tidak teratasi inilah yang akan menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, stress juga akan berdampak pada ketidakseimbangan hormon dan nantinya berpengaruh pada produksi sperma.

Gangguan seksual juga dapat menjadi indikator awal dari kesehatan pria secara keseluruhan. Disfungsi ereksi terutama disebabkan oleh gangguan aliran darah atau vaskular yang bisa disebabkan oleh gangguan metabolisme, semisal penyakit gula (diabetes), tingginya kolesterol atau hipertensi. Penyakit metabolism ini merupakan penyakit kronis yang bila tidak diatasi sejak awal akan mengganggu kesehatan secara umum dan kesehatan reproduksi secara khusus.

So, bila Anda dan pasangan belum dikaruniai momongan dan mencium aroma adanya masalah gangguan seksual dalam hidup berumahtangga, yuk segera konsultasikan masalah Anda ke dokter spesialis Andrologi terdekat semisal di RSIA Gladiool tempat saya bekerja untuk mendapatkan penatalaksanaan yang tepat. Anda puas, kami pun senang.

Salam Andrologi,

drzeezouu

 

Categories: Faktor Pria, Infertilitas

Simpan Beku Sperma (Sperm Freezing): Solusi bagi Pasangan LDR

Proses pengumpulan cairan mani tak jarang menimbulkan beban psikis yang cukup besar bagi para pria. Mulai dari ketakutan tidak mampu mengeluarkan cairan mani hingga masalah jadwal yang sangat padat. Di zaman milenial dan kekinian seperti saat ini, suami tidak selalu bisa menemani istri selama menjalani serangkaian promil baik inseminasi buatan (IB) ataupun bayi tabung (IVF).

Tapi tenang saja, hai para calon Ayah! Hal tersebut kini bukan lagi menjadi suatu kendala bila Anda dan pasangan yang berencana mengikuti promil khususnya IB maupun bayi tabung. Anda dapat menyimpanbekukan sperma Anda atau yang istilah kerennya sperm freezing. Layanan sperm freezing merupakan solusi bagi Anda yang memiliki kendala jarak (pasangan LDR) hingga kendala waktu. Bahkan di negara-negara maju, layanan ini ditawarkan pada para pria sebelum pengobatan kanker yang beresiko terhadap kesuburan.

sperm freezing

Beruntungnya layanan sperm freezing ini kini telah tersedia di berbagai klinik bayi tabung seperti halnya di Gladiool IVF yang terletak di RSIA Gladiool Magelang, tempat saya bekerja. Sebelum memutuskan untuk menyimpanbekukan sperma Anda/suami Anda, konsultasikanlah dengan dokter spesialis Andrologi di rumah sakit terdekat.

Salam Andrologi,

drzeezouu

 

SPERMA LETOY (ASTHENOZOOSPERMIA)

Oh….Sperma bisa lemes atau letoy juga yah?! Gangguan sperma berupa banyaknya sperma yang letoy disebut dengan asthenozoospermia. Definisi dari istilah asthenozoospermia yakni suatu kondisi dimana sebagian besar sel benih atau spermatozoa di dalam cairan mani bergerak sangat lambat atau tidak bergerak sama sekali.

Berdasarkan penggolongan menurut motilitas atau gerakannya, sel spermatozoa dibagi menjadi tiga yakni gerak progresif (maju lurus ke depan), gerak non progresif (gerak tidak maju atau berputar-putar) serta imotil (tidak bergerak). Menurut aturan WHO terbaru yakni tahun 2010, hasil analisis sperma dikatakan normal bila minimal 32% dari seluruh spermatozoa dalam cairan mani bergerak lurus maju (progresif).

Lalu sebenarnya apa yang membuat spermatozoa bisa bergerak? Spermatozoa dapat bergerak karena adanya flagel atau yang sering dikenal dengan ekor. Di dalam flagel tersebut terdapat mitokondria yang merupakan mesin penghasil energi untuk pergerakan spermatozoa. Pergerakan spermatozoa ini penting selama dalam di dalam rahim dan menuju saluran telur untuk bertemu dengan sel telur saat ovulasi. Selain itu, pergerakan spermatozoa juga penting agar spermatozoa dapat menembus lapisan pelindung sel telur dan akhirnya dapat membuahi sel telur.

sperm tail

Penyebab dari kondisi asthenozoospermia ada bermacam-macam, mulai dari pengaruh usia, gaya hidup seperti merokok, hobby berendam air panas, sauna, gemar memakai celana jeans yang ketat, adanya infeksi, penyakit kronis misal hepatitis, faktor hormon hingga faktor keturunan atau genetik. Wah banyak juga yah?! Nah untuk pengaruh suhu terhadap kualitas sperma dapat dibaca lebih lanjut pada artikel “berendam air panas bisa mengurangi produksi dan kualitas sperma”.

Jika hasil analisis sperma menunjukkan hasil asthenozoospermia atau gerak spermatozoa yang kurang, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis Andrologi, misal di rumah sakit tempat saya bekerja untuk mengetahui penjelasan mengenai penyebab dari kondisi Anda serta penanganan yang diperlukan agar sperma Anda tidak letoy lagi.

Salam andrologi,

drzeezouu

Categories: Faktor Pria, Infertilitas

Varikokel: Penyebab Kemandulan Pria yang Dapat Diobati

Varikokel Penyebab Kemandulan Pria (yang dapat diobati)

Banyak pria tidak mengetahui dirinya menderita varikokel sehingga sulit membuat pasangannya hamil.

Pria dengan varikokel umumnya nyaris tanpa gejala, dan datang kepada kami setelah ada keluhan infertilitas (mandul).

varikokel

Sebenarnya, apakah varikokel itu?                                                    

Varikokel sebenarnya varises yang terjadi pada pembuluh adarah vena di testis. Terjadinya karena gangguan pada katub vena atau tekanan pada vena. Varikokel ini bisa menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Spermatozoa yang terbentuk bisa sedikit jumlahnya (oligospermia), atau memiliki motilitas yang rendah (asthenospermia), atau bentuknya tidak normal (teratospermia), atau kombinasi dari ketiganya (oligoasthenoteratozoospermia). Jadi jika Anda memiliki masalah infertilitas, dengan hasil analisa sperma seperti diatas, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan varikokel segera.

Etiologi:

Varikokel lebih sering terjadi pada testis sebelah kiri. Hal ini karena pembuluh vena di testis sebelah kiri ukurannya lebih panjang, katupnya lebih sedikit dan inkompeten. Sehingga pada pemeriksaan teraba lebih lebar dan berkelok-kelok. Bisa juga terjadi pada kedua testis, misalnya pada keadaan tumor.

Bagaimana varikokel mempengaruhi kesuburan pria?

Normalnya, sperma diproduksi pada testis dengan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh. Varikokel menyebabkan temperatur testis naik, terjadi kondisi hipoksia yang mengganggu spermatogenesis dan membunuh sperma.

Gejala:

Penderita varikokel sering tidak bergejala. Pada beberapa kasus yang saya jumpai, keluhan pasien bisa berupa:

  • rasa berat atau nyeri tumpul pada testis,
  • nyeri biasanya menetap dan mengganggu,
  • nyeri biasanya muncul bila kecapaian atau setelah ejakulasi,
  • pembengkakan atau benjolan pada satu atau kedua kantung testis
  • pada perabaan testis sebelah atas ditemukan benjolan menyerupai sekumpulan cacing (bag of worm)

Dari USG testis didapatkan pelebaran vena di testis. Peningkatan aliran darah pada kompleks pembuluh darah di testis ini terlihat jelas pada USG Doppler.

Pengobatan dan prognosis:

Meskipun masalah varikokel membayangi Anda, tak perlu gundah karena Anda masih punya harapan untuk memiliki anak. Di RSIA Gladiool tempat saya bekerja, anda bisa mendapatkan penanganan terbaik dari dokter bedah, urolog dan androlog. Tindakan pembedahan minor untuk varikokel dapat ditangani tanpa rawat inap (one day care) sehingga biaya lebih terjangkau. Operasi dilakukan dengan tekhnik Palomo yang membutuhkan sayatan kecil tepat di area varikokel, sehingga efek sampingnya minimal.

operasi palomo

Umumnya operasi membutuhkan waktu + 30 menit tergantung sisi testis yang terkena. Bila tidak ada keluhan, dua jam pasca operasi, Anda sudah diperbolehkan pulang. Berdasarkan pengalaman kami, pasien mengalami perbaikan analisis sperma setelah dua sampai tiga bulan, tergantung derajat keparahan testis sebelum operasi. Literatur menyebutkan, pasca operasi Palomo angka kejadian kehamilan dapat meningkat hingga 50%, baik melalui senggama terencana atau program IVF.

dr yunita.jpg

drYE (19/2/2016)

 

Categories: Infertilitas

Obesitas, PCOS, Infertilitas dan perubahan gaya hidup

14/03/2014 1 comment

Akhir-akhir ini saya sering mendapatkan pasien infertilitas dengan masalah obesitas yang berat. Salah satu pasien saya mempunyai BMI lebih dari 50 kg/M2. (BMI=body mass index = berat badan/tinggi badan (dalam meter) ^2). Kita menghabiskan waktu yang tidak sedikit untuk berbincang masalah ini. Kali ini saya tertarik untuk membagikan beberapa informasi yang penting bagi anda yang menghadapi masalah ini.

obes women

Obesitas atau kegemukan adalah masalah yang besar di bidang kesehatan umum. Obesitas meningkatkan risiko dislipidemia, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus, infeksi dan banyak sekali penyakit lainnya. dalam bidang kesehatan reproduksi wanita, obesitas akan menyebabkan berbagai risiko berbagai penyakit seperti :
• Gangguan menstruasi
• Polikistik ovarium sindrom, hiperplasia endometrium, kanker rahim.
• Infertilitas
• Kehamilan risiko tinggi (keguguran dan prematuritas , preeklamsia, diabetes mellitus, polihidramnion)

Khusus di bidang infertilitas, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 34% dari wanita muda (usia rata-rata 23 tahun) yang sulit hamil (infertilitas) disebabkan obesitas. Dalam hubungannya dengan amenorrhea (tidak mendapatkan menstruasi), 45% nya adalah wanita yang obes.

Obesitas menyebabkan anovulasi (tidak ovulasi) dan menstruasi tidak teratur, mengurangi tingkat kesuburan, meningkatkan risiko keguguran dan berkontribusi terhadap komplikasi maternal dan perinatal. Dengan kata lain, obesitas tidak hanya membuat menjadi sulit hamil, namun juga menimbulkan berbagai macam komplikasi pada saat kehamilan. tidak hanya obesitas membuatnya jauh lebih sulit untuk hamil, tetapi juga menyebabkan sang ibu dan bayi untuk segala macam risiko sebelum dan sesudah kelahiran. Hasil survey dari Catsicas (2013) menunjukkan bahwa selain di atas, wanita obesitas yang menjalani perawatan bayi tabung, akan lebih banyak gagal daripada pasien yang tidak obes.
Penyebab

Lemak yang disimpan dalam tubuh wanita dikenal untuk menghasilkan hormon pria yang disebut androgen. Androgen in dapat menyebabkan hambatan pematangan folikel dan sehingga menyebabkan anovulasi. Hal yang sama juga ditemukan pada hormon leptin, yang memainkan peran penting dalam mengatur asupan energi (nafsu makan) dan metabolisme, yang juga dikaitkan dengan timbulnya obesitas

Solusi
Penurunan berat badan sangat penting bagi penderita obesitas untuk meningkatkan kemungkinan hamilnya. Minimal sebesar 5% dari berat badan (rata-rata 15%) sudah dapat mengembalikan situasi ke keadaan yang lebih baik. Wanita obes yang berhasil mengurangi berat badannya (minimal 5%) akan kehilangan 11% dari lemak perut mereka, mengurangi ukuran lingkar pinggang sebesar 4cm, meningkatkan sensitivitas insulin sebesar 71%, memperbaiki lingkungan hormonal dalam tubuh mereka, siklus ovulasi dan menstruasi pulih, meningkatkan laju kehamilan mereka (Zain & Norman, 2008)

healthy-lifestyle-2

Pengobatan obesitas itu sendiri harus menjadi tujuan awal sebelum memulai obat pemacu ovulasi atau dibantu teknik reproduksi. Tujuan pengobatan obesitas ini tidak hanya pada lingkup infertilitas namun juga bermanfaat setelah wanita tersebut hamil, serta kesehatannya secara umum.
Beberapa kenyataan yang mengecewakan adalah wanita dengan PCOS cenderung menambah berat badan dengan cepat karena resistensi insulin yang memiliki efek anabolik, dikombinasikan dengan peningkatan nafsu dan kecenderungan untuk menginginkan makanan manis (permen, roti putih, kue, dll) yang disebabkan oleh androgen yang diproduksi tubuh mereka.

Selain itu, faktor psikologis memainkan peran penting. Wanita obesitas dengan PCOS yang sedang ‘bad mood’ atau suasana hati depresi, cenderung makan mereka dengan tinggi lemak, makanan dengan indek glikemik tinggi (karbohidrat dan makanan manis), sehingga membuat situasi lebih buruk. Masalh tersebut diperberat dengan kesulitan kenyang karena kadar ghrelin mereka juga terganggu.

Karena berbagai hal yang kompleks tersebut maka sangat penting perjuangan melawan obesitas, PCOS dan infertilitas tersebut di rangkum dalam satu program perubahan gaya hidup yang mencakup :
• Perubahan pola makan dengan gizi yang seimbang, rendah GI, diet rendah lemak.
• Peningkatan aktivitas fisik atau olah raga teratur yang terprogram.
• Obat seperti metformin, dan klomifen sitrat sangat bermanfaat membantu wanita untuk mengurangi gejala PCOS dan meningkatkan fertilitas.
• Modifikasi perilaku untuk mengubah pendekatan pasien untuk membantunya mengatasi beberapa kecemasan, ketakutan, kemarahan dan kebiasaan negatifnya.

Sebagian pasien dengan kegemukan ini mendambakan program kehamilan yang instan, dan sanggup membayar berapapun. Pada kenyataanya, masalah obesitas adalah masalah kompleks, rumit dan menyangkut seluruh aspek keshidupan seseorang, sehingga tidak bisa diselesaikan dengan satu ‘obat mujarab’ apalagi dalam waktu singkat.
Modifikasi gaya hidup untuk lebih baik dengan tujuan menurunkan berat badan dan meningkatkan kemungkinan hamil bisa di upayakan melalui tindakan sederhana, mudah, dan anda akan terkejut karena biayanya relatif sangat murah dibandingkan pengobatan medis.
Jadi bila anda ingin berjuang melawan PCOS dan infertilitas, maka modifikasi gaya hidup adalah langkah pertama menuju keberhasilan.