Terapi pengecilan MYOMA, dengan metoda ABLASI RADIOFREKUENSI (RFA)-tanpa sayatan operasi

01/09/2021 2 comments

Myoma uteri (disebut juga fibroid) adalah tumor jinak uterus (rahim) yang cukup banyak diidap wanita usia reproduktif. Keluhan yang sering muncul adalah nyeri saat haid, keluarnya darah menstruasi yang banyak dan lama, ketidaksuburan (infertilitas) dan gangguan kehamilan (keguguran dan prematur). Myoma bertumbuh seiring dengan bertambahnya usia wanita, ukuran dan letak bervariasi seperti yang terlihat di gambar.

Uterine fibroids - Symptoms and causes - Mayo Clinic

Terapi myoma pada umumnya adalah bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala di atas, yaitu dengan pengobatan medis (obat hormonal yang diminum , injeksi atau berbentuk IUD), atau dengan operasi pengangkatan myoma atau rahim.

Saat ini telah ada teknologi untuk melakukan pengecilan myoma uteri tanpa operasi, yaitu dengan metoda ABLASI RADIOFREKUENSI (RFA). RFA adalah suatu metoda dengan menggunakan getaran tinggi untuk melakukan pengancuran (ablasi) jaringan dengan ketapatan yang tinggi. RFA dapat diterapkan pada berbagai macam jaringan seprti tiroid, liver, paru paru dan otot termasuk myoma uteri ini yang merupakan tumor jinak otot rahim.

Pada kasus myoma uteri, maka terapi RFA dilakukan dengan menggunakan jarum melalui vagina dengan terpandu USG transvagina. Waktu terapi berkisar 15-30 menit, dan setelah terapi maka dalam waktu 3 bulan myoma akan berangsur mengecil sampai dengan 70%. Dengan mengecilnya ukuran myoma itu, maka diharapkan gejala-gejala yang timbul dapat berkurang bahkan menghilang.

Keunggulan dari metoda RFA ini adalah prosedur tanpa operasi, dilakukan dengan waktu yang singkat, dan tanpa nyeri.

RF Medical Co., Ltd. of Seoul at MEDICA 2020 in Düsseldorf
Perlengkapan dan alat Ablasi Radiofrequency untuk terapi tumor myoma tanpa operasi

Di Indonesia, metoda pengecilan myoma dengan metoda RFA terpandu USG ini sudah dapat dilakukan di bagian Obstetri Ginekologi RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang.

Penulis :

Dr. Doddy Sutanto, M.Kes SpOG, Konsultan Fertilitas dan Reproduksi; bekerja di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, dan RSIA Gladiool Magelang.

Profil RSJ : https://rsjsoerojo.co.id/

Referensi :

Clinical Performance of Radiofrequency Ablation for Treatment of Uterine Fibroids: Systematic Review and Meta-Analysis of Prospective Studies. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7387230/

Dokter, kenapa saya belum hamil juga ?

01/06/2020 Leave a comment

Ini adalah pertanyaan yang biasa pertama kali diajukan oleh pasangan muda, yang belum berhasil hamil pada kurun waktu tertentu.   Pertanyaan ini selalu timbul saat ‘tamu bulanan’ yang tidak diharapkan ternyata tetap datang juga memenuhi jadwalnya.  Padahal  para pasangan yang ‘masih menanti’ ini sudah menuruti semua nasihat teman, saudara, orang tua, orang pinter dan bahkan tetangga.   Sudah makan makanan segala macam, daging ini itu, buah, sayur, kacang,  jamu, bahkan  “obat mujarab” dari yang murah sampai yang mahalnya minta ampun.  Mereka juga sudah berolah-raga, menguruskan badan bahkan juga sudah menggemukkan badan.   Berhubungan badan? jangan ditanya lagi, pasti  sudah rajin sekali,  bahkan sudah sesuai jadwal yang diberikan tetangga.  Berbagai posisi sudah di lakukan sesuai anjuran ‘teman-teman yang sudah sukses’, bahkan jungkir balik juga dilakukan.  Melakukan hal-hal yang ajaib juga sudah dilakukan,  seperti mencuri popok bayi, memakai bedak bayi di perut, bahkan minta di ompolin ketika sedang tilik bayi… (ampun deh).  Semuanya sudah diupayakan tapi ternyata masih belum bisa membuahkan hasil.. (Kalau sampai berhasil… mitos-mitos ini dijamin akan berlanjut ke pasangan lain lagi…).

Sebagian besar pasangan seharusnya memang bisa dan dapat hamil bila telah melakukan hubungan secara teratur, tanpa kontrasepsi selama paling tidak 1 tahun.  Bila pada kurun waktu tersebut belum berhasil hamil, maka keadaan ini disebut INFERTIL.

Terdapat 5 faktor utama yang sangat penting bagi keberhasilan pasangan untuk berhasil hamil.  Bila salah satu faktor ini saja bermasalah, maka kemungkinan untuk hamil menjadi kecil atau bahkan menjadi tidak mungkin terjadi. Tugas dokter pada masalah infertilitas adalah memeriksa, menyelidiki dan mendiagnosis dengan segera, apa faktor penyebab infertilitas pada pasiennya itu, sehingga pengobatan bisa diberikan dan kehamilan dimungkinkan terjadi.

Faktor-faktor penting yang menentukan keberhasilan untuk dapat menjadi hamil.

Faktor-faktor penentu keberhasilan kehamilan yang selalu saya sampaikan kepada pasien-pasien saya adalah :

  1. Faktor sperma (Pria)
  2. Faktor vagina dan leher rahim (cervix)
  3. Faktor rahim dan endometrium
  4. Faktor tuba fallopi (saluran telur)
  5. Faktor telur dan hormonal

Meskipun di luar 5 faktor ini  masih banyak hal-hal lain yang mempengaruhi… namun faktor-faktor di atas adalah hal penting pertama yang harus diperiksa pada pemeriksaan infertilitas dasar.

Faktor Sperma, faktor yang penting sebagai modal untuk membuahi. Sperma berjumlah (konsentrasi) harus cukup banyak, sebagian besar dapat berenang progresif (motilitas baik), dan cukup banyak yang berbentuk normal.  Untuk itu pemeriksaan laboratorium analisis sperma harus dilakukan. Analisis sperma.. siapa takut!?

Faktor vagina dan leher rahim.  Biasanya para wanita sudah menyadari adanya masalah pada ‘daerah kewanitaanya’ seperti mengeluarkan cairan tidak normal, berbau bahkan gatal, sehingga mereka akan segera mencari pengobatan.  Namun ada kalanya masalah ini tidak sampai bergejala, sehingga pemeriksaan ginekologis harus dilakukan. Pemeriksaan ginekologi

Faktor rahim dan endometrium. Gejala-gejala yang biasa timbul bila seorang wanita mempunya masalah pada faktor ini adalah mensturasi yang nyeri, atau perdarahan menstruasi yang tidak normal (banyak, bergumpal, lama dll).  Berbagai diagnosis bisa didapatkan seperti myoma uteri, adenomyosis, atau hiperplasia (penebalan) endometrium.  Pemeriksaan dengan alat ultrasonografi dapat mengetahui secara tepat apa dan seberapa besar kelainan yang ada.

Faktor tuba fallopi (saluran telur). Faktor tuba adalah faktor terbesar infertilitas pada pihak wanita. Tuba dapat terinfeksi, atau melengket karena endometriosis, sehingga tertutup yang berakibat telur tidak dapat bertemu dengan sperma.  Pemeriksaan peniupan (pertubasi), hidrotubasi, atau HSG dapat direkomendasikan oleh dokter, yang bertujuan memastikan patensi (kelancaran) masing-masing saluran kanan dan kiri.

Faktor telur dan hormonal.  Telur adalah modal utama wanita untuk membentuk embryo dan janin. Telur wanita harus sempurna.  Kualitas telur terbaik ada pada wanita sejak subur sampai usia 30 tahun dan perlahan-lahan menurun sampai usia 40 dan menurun tajam sampai menopause. Keadaan dan lingkungan indung telur (ovarium) atau sering saya sebut juga ‘keranjang telur’, harus dalam keadaan baik.  Kista, perlengketan, endometriosis, infeksi pada ovarium akan menghambat pertemuan telur dan sperma. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) bersama dengan pemeriksaan USG rahim dapat dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah tersebut.

Keadaan hormon wanita yang baik bagi wanita ditunjukkan dengan siklus menstruasi yang teratur. Bila seorang wanita mempunyai siklus yang tidak teratur, maka dapat menjadi tanda adanya masalah kesuburan, sehingga pemeriksaan hormon harus dilakukan agar pengobatan yang tepat dapat diberikan. Berbagai kelainan hormon yang biasanya menjadi penyebab infertilitas adalah polikistik ovarium sindrom, hiperprolaktinemia, dan masalah pada kelenjar tiroid.  Selain  dari tiga kelainan hormon tersebut,  masalah gaya hidup seperti kegemukan, kekurangan gizi, dan sakit penyakit kronis lain juga dapat menjadi faktor pengganggu yang tumpang tindih dengan gangguan hormon yang berujung pada infertilitas.

Semoga semua pasangan yang sedang ‘menanti’ setelah mendapat jawaban dan keterangan di atas dapat  menentukan langkah yang benar.

 

 

Operasi Laparoskopi Untuk Masalah Infertilitas

24/05/2019 2 comments

Dokter dapat membantu masalah infertilitas Anda dengan berbagai cara.

Salah satu teknik yang memungkinkan adalah pembedahan dengan sayatan minimal, yaitu bedah laparoskopi. Laparoskopi adalah prosedur pembedahan  menggunakan kamera fiber optik yang dimasukkan ke dalam sayatan kecil dekat dengan pusar pasien.
Teknik laparoskopi ini digunakan untuk menghindari sayatan yang besar dan menghindari peradangan /jaringan luka yang lebih besar. Operasi Laparoskopi telah menjadi metode operasi yang penting untuk masalah penyakit kandungan dan infertilitas. Beberapa masalah infertilitas yang dapat diatasi dengan operasi laparoskopi adalah : endometriosis, kista ovarium atau fibroid/myoma, dan memastikan saluran tuba normal.

Bedah Laparoskopi

 

Perawatan Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan uterus yang berkembang di luar endometrium uterus, yang menyebabkan nyeri hebat saat menstruasi, dan perlengketan yang berakibat infertilitas.  Gejala yang umum ditimbulkan adalah :

  • Sakit yang ekstrim atau ketidaknyamanan sebelum atau selama haid
  • Breakthrough bleeding di antara periode haid
  • Pergerakan urinasi atau perut yang tidak normal
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Hubungan seksual yang menyakitkan

Perlengketan yang biasa terjadi pada endometriosis akan berakibat buruk terhadap sperma, ovum, dan embryo, menghalangi pertemuan atau transport ke dalam rahim, yang pada akhirnya akan berakibat sulitnya terjadi kehamilan.

Kistektomi Ovarium

Kista ovarium

Kistektomi Ovarium adalah proses menghilangkan kista dari satu atau kedua ovarium. Kista ovarium adalah kantong yang berisi cairan yang terbentuk di indung telur yang biasanya terbentuk selama ovulasi. Kebanyakan kista ovarium ini tidak berbahaya, tapi bagi beberapa wanita, kista ovarium ini menyebabkan ketidaknyamanan yang ekstrim, yang meliputi pembengkakan perut dan kembung. Pada kasus tertentu, kista ovarium bisa menjadi sel kanker.
Jika kista pecah, hal ini akan menyebabkan sakit yang mendadak yang bisa mengganggu aktifitas harian seseorang. Oleh karena itu, dokter seringkali menawarkan operasi untuk menghilangkan kista yang sudah bertumbuh terlalu besar, yang menyebabkan sakit yang tidak biasa atau tidak hilang setelah siklus menstruasi.
Lain halnya dengan prosedur operasi biasa, perawatan dengan laparoskopi adalah satu pilihan yang lebih baik, karena hanya terdapat sayatan kecil, yang menghilangkan kista, dan tetap menjaga indung telur dan otot di sekitarnya.

Miomektomi

Fibroid / Myoma Uteri

Prosedur yang mirip dengan Kistektomi Ovarium adalah miomektomi, yaitu penghilangan fibroid (myoma) dari uterus.  Fibroid uterus pada umumnya merupakan pertumbuhan non-kanker yang terjadi pada tahun-tahun produktif wanita. Fibroid ini bisa menyebabkan penyumbatan pada rahim yang membuat pasien sulit untuk hamil.
Dengan adanya fibroid uterus, akan menghambat embrio untuk tertanam pada rahim.
Dengan operasi laparoskopi, maka tindakan akan  bisa mengurangi kehilangan darah yang berlebihan, menghindari timbulnya jaringan parut, komplikasi resiko lain seperti perlengketan.

Lisis Adhesi

Perlengketan di sekitar tuba dan ovarium

Pada tiga hal di atas, jaringan luka pada rahim bisa menyebabkan masalah bagi wanita yang ingin memiliki anak. Lisis adhesi adalah prosedur dimana jaringan luka pada rahim dihilangkan. Gejala adhesi uterus meliputi:

  • Periode menstruasi yang pendek atau bahkan tidak ada
  • Sakit di area pelvis
  • Infertilitas
  • Keguguran yang berulang

Lisis adhesi baik dilakukan dengan teknik laparoskopi atau histeroskopi karena prosedur tersebut mengurangi resiko tambahan adhesi dari pembentukan setelah reseksi. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan fertilitas seseorang ke depannya dan mencegah komplikasi lebih lanjut dari adhesi uterus.
Empat kondisi ini bisa dirawat dan ditangani dengan baik dengan bantuan prosedur laparoskopi. Operasi Laparoskopi adalah pilihan yang baik bagi wanita yang memiliki masalah infertilitas, tapi ingin meminimalkan resiko atau mencegah komplikasi dari operasi bedah biasanya.

Jika anda memiliki masalah yang berkaitan dengan kondisi di atas, anda memerlukan dukungan dan keahlian untuk menangani masalah tersebut sehingga impian anda untuk memiliki keluarga dapat tercapai.

 

Categories: Uncategorized

Gladiool IVF Magelang, The Most Simple & Affordable IVF in Indonesia

14/05/2019 Leave a comment

Categories: Uncategorized

ANALISA SPERMA, WHAT NEXT?

dr. Seso Sulijaya, SpAnd

Bagi para pasangan yang sedang promil (program hamil) pasti tidak asing dengan pemeriksaan yang satu ini. Analisa sperma atau analisa semen merupakan pemeriksaan dasar untuk menilai kesuburan seorang pria. Jadi…biar adil tidak hanya istri melulu yang diperiksa yach!! Sang pria juga harus diperiksa, yakni paling gampang dengan pemeriksaan analisa sperma.

Banyak pria yang enggan pada awalnya untuk melakukan pemeriksaan ini, mulai dari rasa malu, sungkan, gengsi bahkan takut jika ternyata penyebab istri susah hamil karena si pria. Padahal menurut data, faktor pria atau faktor sperma memegang peranan cukup besar yakni sekitar 30% dari seluruh kasus infertilitas (sulit mempunyai keturunan). Banyak juga yah!?

 

Melalui pemeriksaan analisa sperma, sang dokter yakni dokter Andrologi mampu mengevaluasi fungsi reproduksi atau kesuburan seorang pria.

semen collection

Secara umum, terdapat tiga hal penting yang dianalisa dari pemeriksaan analisa sperma, antara lain: jumlah (konsentrasi sperma), kualitas yakni pergerakan (motilitas sperma) dan bentuk normal (morfologi normal sperma).

Perlu diingat, seorang dokter Andrologi tidak mampu menilai kesuburan pria hanya berdasarkan satu kali pemeriksaan analisa sperma karena menurut WHO, minimal perlu dilakukan dua kali pemeriksaan analisa sperma dengan rentang waktu 2-4 minggu.

semen analysis

Beberapa kemungkinan dari hasil analisa sperma adalah :

semen parameter

Lalu apa saja syarat pemeriksaan analisa sperma? Sebelum melakukan analisa sperma, pasien harus puasa seksual selama 2-7 hari. Puasa seksual…hmmm apa sih artinya? Artinya pasien tidak boleh mengeluarkan sperma (hubungan seksual, mimpi basah atau masturbasi) minimal 2 hari dan maksimal 7 hari (pasti bisa dong!).

Pengeluaran juga sebaiknya dilakukan dengan cara masturbasi (sendiri atau dibantu istri). Sampel sperma harus dikumpulkan menggunakan wadah yang bersih (wadah sperma ini bisa diperoleh dari laboratorium yang menyediakan layanan andrologi seperti di rumah sakit tempat saya bekerja). Satu hal lagi yang penting, sampel sperma harus diperiksa dalam waktu 30 menit sejak dikeluarkan ( biar fresh from the oven). Semua syarat ini bertujuan agar pembacaan sampel sperma akurat untuk menilai kesuburan pria.

andrologist

Setelah diperoleh dua hasil pemeriksaan analisa sperma, what’s next? Nah, saatnya si pria datang berkonsultasi dengan dokter Andrologi untuk mengetahui status kesuburannya. Dari hasil analisa sperma, mungkin saja si pria hanya disarankan untuk memperbaiki pola gaya hidup (perbaikan asupan makanan, mengurangi berat badan, olahraga, mengurangi kebiasaan merokok, tidur malam yang cukup, kurangi penggunaan celana yang ketat, dan lain sebagainya) untuk pria dengan gangguan kualitas sperma yang ringan. Pada kasus gangguan jumlah dan kualitas sperma yang berat, seorang dokter Andrologi bisa menyarankan pemeriksaan hormon reproduksi atau bahkan pemeriksaan USG testis pada kasus curiga adanya sumbatan atau pada kasus varises pada sekitar buah pelir (varikokel).

Jadi jangan ragu, bagi Anda para pria muda yang bersama pasangannya sedang menjalani promil. Segera lakukan pemeriksaan analisa sperma dan konsultasikan dengan dokter Andrologi seperti di rumah sakit kami agar segera mendapatkan penanganan sehingga tidak terlambat.

Salam andrologi,

drzeezouu

Memilih jenis kelamin bayi kita, mungkinkah ?

20/02/2019 Leave a comment

Sejak dahulu kala, banyak orang/pasangan suami istri  berusaha untuk mengetahui rahasia bagaimana agar sang istri dapat hamil dengan jenis kelamin (gender) sesuai dengan yang diinginkan. Banyak metoda dan cara-cara tradisional maupun yang ‘seakan’ ilmiah yang ditawarkan agar keinginan tersebut terkabul. Banyak alasan (indikasi) untuk melakukan pemilihan ini, diantaranya adalah keseimbangan keluarga, penyakit keturunan, dan bahkan alasan budaya setempat.  Terlepas dari kontroversi mengenai etika dan pertimbangan moral dari pemilihan gender ini, maka di bawah ini ada beberapa metode yang biasa digunakan.

boy and girl

Metode Shettles

Metode ini sudah diperkenalkan sejak 1970 oleh dr.Landrum B. Shettles yang  ditulis pada International journal of Gynecology and Obstetrics.  Pada kesimpulannya beliau mengatakan bahwa pemilihan jenis kelamin dapat diupayakan dengan pengaturan jadwal hubungan seksual dan memodifikasi lingkungan di organ reproduksi wanita. Dasar pemikirannya adalah sebagai berikut:

  • Pada dasarnya, penentu jenis kelamin bayi tergantung dari jenis kromosom sperma   yang berhasil membuahi.
  • sel telur ( wanita) mempunyai kromosom hanya X saja.
  • Sperma terbagi menjadi dua, sebagian membawa kromosom x dan sebagian lain membawa kromosom y.
  • Bila sperma-X membuahi maka akan terbentuk janin wanita, dan sebaliknya, bila pembuahan oleh sperma-Y akan terbentuk janin laki-laki.
  • Sperma-Y mempunyai karakteristik lebih kecil dan lebih cepat bergerak dari pada sperma X.
  • Sperma-X mempunyai daya tahan hidup lebih lama dan lebih tahan terhadap kondisi yang lebih asam (pH<7) dari pada sperma-Y

XX Perempuan, XY Laki-laki

XX Perempuan, XY Laki-laki

 

Berdasarkan karakteristik di atas, Shettles merekomendasikan:

Untuk mendapatkan anak laki-laki :

  • Saat berhubungan sebaiknya sedekat mungkin dengan saat ovulasi.
  • Tidak berhubungan 3 sampai 4 hari sebelum ovulasi, melakukan hubungan hanya saat hari ovulasi.
  • Melakukan hubungan dengan penetrasi yang dalam, misalnya rear-entry (suami di belakang istri).
  • Sang suami sebaiknya menghindari pakaian dalam ketat, karena hal ini akan lebih mengurangi kemampuan sperma-Y (meskipun sperma-X juga terpengaruh)
  • Istri mendapatkan orgasme. Menurut teori ini orgasme akan membuat organ reproduksi wanita memproduksi sekresi yang bersifat basa/alkali (pH>7) yang sangat akomodatif terhadap sperma-Y. Sehingga Shettles merekomendasi agar sang istri mendapatkan orgasme sebelum dan bersamaan dengan sang suami.

Untuk mendapatkan anak perempuan :

  • Hubungan seksual 2-3 hari sebelum ovulasi dan hindari saat hari ovulasi sampai 2 hari setelahnya (ketika wanita mendapatkan lendir yang banyak).  Dasar pemikirannya adalah, agar pada saat ovulasi, hanya tinggal sperma-X yang masih hidup di dalam organ reproduksi wanita dan dapat membuahi.
  • Sang istri menghindari orgasme, karena hal ini akan membuat situasi di vagina menjadi basa/alkali dan hal ini akan tidak menguntungkan untie  sperma-X.

(Untuk memastikan hari ovulasi dengan metode sederhana, maka bisa digunakan test kit yang mendeteksi lonjakan hormon LH, beberapa merk dagangnya adalah babytest, ovutest, atau fertitest. Gunakan test ini setiap pagi mulai 2 hari sebelum perkiraan ovulasi. Bila didapatkan hasil positif yang pertama, maka ovulasi terjadi diantara hari pertama dan hari kedua setelah hari positif tadi)

food

Metode Diet

Peneliti dari Oxford university melakukan penelitian yang menghubungkan  asupan nutrisi wanita yang dihubungkan dengan jenis bayi yang dikandungnya. Menurut penelitian ini wanita dengan asupan kalori lebih banyak dan yang banyak memakan makanan mengandung potasium (kalium) cenderung mendapatkan bayi laki-laki sebesar 56% (6 % lebih banyak dibandingkan dengan kemungkinan umum 50%).

Diet untuk mendapatkan anak laki-laki:

Makanan yang dianjurkan agar tubuh wanita menjadi cocok untuk sperma-Y (kondisi basa) adalah pisang,  segala macam daging, ikan, kopi, soft drink, dan kacang-kacangan.  Selain jenis makanan, dianjurkan pula untuk selalu sarapan pagi  dan banyak makan (> 2500 kalori/hari). Hindari susu, makanan dari susu, keju dan yogurt. Peneliti menganjurkan untuk memulai 1 bulan sebelum hamil dan dilanjutkan sampai hamil.

Diet untuk mendapatkan anak perempuan :

Mengurangi makan terutama mengurangi garam, jamur, dan segala daging dan ikan kopi dan soft drink.  Makanan yang direkomendasikan adalah susu, krim, makanan produk susu tanpa garam, strawberi, bawang, bawang putih, pear dan yogurt. Dengan diet seperti ini maka tubuh wanita akan mensekresi cairan yang bersifat lebih asam yang melemahkan sperma-Y

Metode ART (Assisted reproduction Technology)

ART=TRB (teknologi reproduksi berbantu) adalah suatu teknik untuk memperbesar kemungkinan kehamilan. Biasanya yang dimaksud disini adalah inseminasi dan bayi tabung yang ditujukan untuk pasangan infertil (sulit hamil).

  • INSEMINASI INTRA UTERIN.   Melalui pemrosesan tertentu (CSDG atau swim up), maka sperma dengan karakteristik yang sama (sperma-X atau sperma-Y) dapat terpisah. Setelah langkah pemisahan tersebut dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan inseminasi intra uterin , yaitu menempatkan sperma yang telah diproses ke dalam rahim istri.  Para peneliti di New York University menyimpulkan cara tersebut akan menghasilkan kemungkinankeberhasilan 86,7% (untuk pasangan yang menginginkan bayi perempuan) dan 89,2% (bayi laki-laki).

    Pemrosesan sperma

    Pemrosesan sperma

Inseminasi intra uterin

Inseminasi intra uterin

  • BAYI TABUNG/IVF,  Pre implantation Genetic Diagnosis (PGD) adalah suatu teknik tambahan pada bayi tabung, di mana embryo yang telah terbentuk diambil 1 buah blastomernya (cell) untuk dilakukan analisis apakah embryo ini mempunyai kromosom yang sehat atau tidak, serta jenis kromosomnya apakah XX (wanita) atau XY (laki-laki). Embryo yang diambil blastomernya akan tetap hidup dan tumbuh tanpa kekurangan apapun, dan dapat ditanamkan sesuai prosedur bayi tabung. Dengan dasar ini maka seleksi gender dapat dilakukan.  Teknik bayi tabung dengan PGD sangat bermanfaat besar dan terbatas dilakukan untuk pemilihan jenis kelamin dengan indikasi terapi penyakit keturunan yang terikat jenis kelamin.

 

Salah satu blastomer sedang di ambil pada saat teknik PGD dilakukan (IVF)

Salah satu blastomer sedang di ambil pada saat teknik PGD dilakukan (IVF)

 

Masalah Seksual dan Infertilitas

Data yang dikumpulkan pada tahun 2010 (sekitar 8 tahun yang lalu) menunjukkan bahwa sekitar 45,5 juta pasangan di seluruh dunia mengalami problem infertilitas. Dengan kata lain sekitar 12% pria di seluruh dunia mempunyai masalah ketidaksuburan. Banyak faktor yang menyebabkan ketidaksuburan pada pria dan salah satunya yakni gangguan seksual (sexual dysfunction). Ups….

Meskipun data WHO menunjukkan bahwa gangguan seksual dikatakan hanya berperan pada sekitar 2,4% dari seluruh kasus infertilitas, masalah seksual tidak dapat dipandang remeh temeh. Data di Amerika menunjukkan bahwa sekitar 20-30% pria usia subur (15-44 tahun) mengalami masalah seksual dengan berbagai tingkatan. Masalah seksual sendiri mencakup disfungsi ereksi, gangguan ejakulasi hingga gangguan orgasme. Lalu apa hubungan antara gangguan seksual dengan ketidaksuburan atau infertilitas?

infertility stress

Begini…Infertilitas sendiri menjadi suatu beban psikologis bagi para pasangan yang telah menikah. Setelah bertahun-tahun menikah, mulai dari orang tua, kerabat bahkan teman selalu menanyakan mengenai kapan hamil. Stres psikologis yang berkepanjangan dan tidak teratasi inilah yang akan menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, stress juga akan berdampak pada ketidakseimbangan hormon dan nantinya berpengaruh pada produksi sperma.

Gangguan seksual juga dapat menjadi indikator awal dari kesehatan pria secara keseluruhan. Disfungsi ereksi terutama disebabkan oleh gangguan aliran darah atau vaskular yang bisa disebabkan oleh gangguan metabolisme, semisal penyakit gula (diabetes), tingginya kolesterol atau hipertensi. Penyakit metabolism ini merupakan penyakit kronis yang bila tidak diatasi sejak awal akan mengganggu kesehatan secara umum dan kesehatan reproduksi secara khusus.

So, bila Anda dan pasangan belum dikaruniai momongan dan mencium aroma adanya masalah gangguan seksual dalam hidup berumahtangga, yuk segera konsultasikan masalah Anda ke dokter spesialis Andrologi terdekat semisal di RSIA Gladiool tempat saya bekerja untuk mendapatkan penatalaksanaan yang tepat. Anda puas, kami pun senang.

Salam Andrologi,

drzeezouu

 

Categories: Faktor Pria, Infertilitas

Simpan Beku Sperma (Sperm Freezing): Solusi bagi Pasangan LDR

Proses pengumpulan cairan mani tak jarang menimbulkan beban psikis yang cukup besar bagi para pria. Mulai dari ketakutan tidak mampu mengeluarkan cairan mani hingga masalah jadwal yang sangat padat. Di zaman milenial dan kekinian seperti saat ini, suami tidak selalu bisa menemani istri selama menjalani serangkaian promil baik inseminasi buatan (IB) ataupun bayi tabung (IVF).

Tapi tenang saja, hai para calon Ayah! Hal tersebut kini bukan lagi menjadi suatu kendala bila Anda dan pasangan yang berencana mengikuti promil khususnya IB maupun bayi tabung. Anda dapat menyimpanbekukan sperma Anda atau yang istilah kerennya sperm freezing. Layanan sperm freezing merupakan solusi bagi Anda yang memiliki kendala jarak (pasangan LDR) hingga kendala waktu. Bahkan di negara-negara maju, layanan ini ditawarkan pada para pria sebelum pengobatan kanker yang beresiko terhadap kesuburan.

sperm freezing

Beruntungnya layanan sperm freezing ini kini telah tersedia di berbagai klinik bayi tabung seperti halnya di Gladiool IVF yang terletak di RSIA Gladiool Magelang, tempat saya bekerja. Sebelum memutuskan untuk menyimpanbekukan sperma Anda/suami Anda, konsultasikanlah dengan dokter spesialis Andrologi di rumah sakit terdekat.

Salam Andrologi,

drzeezouu

 

Amenorea hipogonadotropik hipogonadisme

22/12/2018 1 comment

sad woman——   “Kehidupan Dewi (samaran) berubah. Sudah selama 6 bulan, menstruasi yang biasanya rutin datang, tidak pernah hadir lagi.  Meskipun tidak ada perubahan pada tubuhnya, namun hal ini membuatnya sedih bahkan frustrasi.  Mahasiswi lajang berusia 24 tahun ini sudah berusaha mencoba melakukan banyak upaya dan berbagai pengobatan namun belum berhasil.  akhirnya dia tahu, setelah dokter melakukan serangkaian tes, dia menderita amenorea hypogonadotropik hypogonadism” —————————————————–

Amenorea hypogonadotropik hypogonadism (sering disebut hipo-hipo) adalah suatu keadaan dimana seorang wanita tidak mendapat haid karena ada masalah pada kelenjar otak yang memproduksi hormon penyubur.

Pengaturan Menstruasi

Hipotalamus adalah kelenjar otak yang memproduksi Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH).  GnRH berfungsi merangsang kelenjar pituitari  untuk memproduksi FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (Leutenizing hormone).  Kedua hormon ini berfungsi ‘mendorong’ atau ‘merangsang’ indung telur (ovarium) untuk mengembangkan telur dan berovulasi.  Oleh karena itu, FSH LH ini disebut gonadotropin (pendorong gonad).

HPG

Rangsangan hormon FSH yang siklik, akan mendorong gonad mengembangkan folikel (folikulogenesis). Sedangkan hormon LH akan memecah folikel yang telah matang sehingga telur siap dibuahi (ovulasi).  Bersamaan dengan berkembangnya folikel, hormon estradiol akan meningkat, diikuti peningkatan hormon progesteron yang terjadi setelah ovulasi.  Peningkatan hormon estradiol dan progesteron inilah yang menyebabkan endometrium uterus untuk menebal dan sembab. Sedangkan penurunannya akan mengakibatkan menstruasi.

Hypogonadotropik Hypogonadism (HH)  adalah gangguan hormon yang permasalahannnya dapat terjadi pada kelenjar hipotalamus (defisiensi GnRH), atau hiposisis (defisiensi FSH dan LH).

Defisiensi kedua kelenjar ini akan menyebabkan ovarium (indung telur) tidak dapat mengembangkan folikel (kantung telur) dan berovulasi. Oleh karena tidak terjadi ovulasi, maka uterus) tidak mendapat rangsangan hormon indung telur (gonad) yaitu estradiol dan progesteron, sehingga endometrium uterus tetap tipis dan siklus menstruasi tidak terjadi.  

HH dapat terjadi secara kongenital (genetik) atau sejak lahir, namun juga dapat terjadi oleh karena penyakit tertentu pada saat dewasa.

HH yang terjadi pada pria akan berakibat kualitas sperma yang sangat menurun, bahkan sampai terjadi azoospermia, dan secara seksualitas menyebabkan penurunan libido dan disfungsi ereksi.

Bagaimana diagnosis HH ?

Penampakan klinis sangat tergantung pada kapan terjadinya dan derajat kekurangan hormon. Bila gangguan ini didapat sejak lahir atau sangat muda, maka tanda-tanda seks sekunder seperti pertumbuhan payudara dan rambut kemaluan sangat sedikit bahkan  tidak terjadi.  Pada pemeriksaan hormon, akan didapatkan hormon gonadotropin dan hormon gonad rendah atau di bawah normal.

  • FSH & LH : Normal atau di bawah normal
  • Estradiol & Progesteron : di bawah normal

Physician noting down symptoms of a patient

Terapi HH :

Tujuan dari terapi HH adalah : Menghinduksi perkembangan pubertal, menyembuhkan fungsi seksual, kesehatan tulang, dan kesehatan psikologis, dan memulihkan fertilitas.

Dokter akan mencari tahu akar penyebab gangguan hormon ini, dari gaya hidup, penyakit, obat-obatan, ataupun masalah lain seperti kelainan genetik yang dimiliki sejak lahir.

Setiap kemungkinan penyebab akan diterapi agar fungsi kelenjar menjadi normal kembali.

Pada umumnya terapi dengan hormon estradiol dan progesteron (testosteron pada pria) akan memulihkan keadaan seperti fungsi seksual, kesehatan psikologis dan semua reaksi fisiologis yang memerlukan hormon-hormon tersebut.

Khusus untuk pemulihan fertilitas, maka diperlukan terapi khusus.  Pada umumnya terapi infertilitas untuk amenorhea hypo-hypo adalah induksi ovulasi (pemberian hormon FSH dan LH).  Dengan induksi ovulasi ini maka pertumbuhan telur akan  berangsur akan terjadi lagi secara periodik,  sehingga kehamilan akan dimungkinkan terjadi.

joyful-brunette-in-black-sunglasses-looks-happy-posing-with-a-cocktail-and-balloon_8353-5578

Desember, 2018

 

TERATOZOOSPERMIA

Selain Asthenozoospermia atau gangguan gerak spermatozoa (lihat postingan sebelumnya), kelainan spermatozoa lain yang biasa dijumpai pada hasil analisa sperma yakni teratozoospermia. Apa sih teratozoospermia?

Teratozoospermia adalah kelainan bentuk (morfologi) spermatozoa. Bentuk spermatozoa normalnya menyerupai kecebong, yang terdiri dari bagian kepala, leher serta ekor. Bentuk spermatozoa yang normal sangat diperlukan dalam proses fertilisasi (pembuahan sel telur) secara alamiah. Persentase spermatozoa dengan morfologi normal yang rendah yakni kurang dari 4% akan sangat menurunkan kemungkinan kehamilan istri secara alamiah hingga kurang dari 5%.

sperm tail

Terdapat banyak hal yang menyebabkan teratozoospermia, mulai karena adanya varikokel, akibat pengaruh polutan yang merupakan sumber radikal bebas, hingga karena sebab genetik. Jika dijumpai kelainan spermatozoa berupa teratozoospermia, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter spesialis Andrologi di Rumah Sakit (seperti pada RSIA Gladiool Magelang tempat saya bekerja) untuk mendapatkan gambaran mengenai penyebab dari kondisi Anda serta penanganan terbaik. Pada kasus ringan, misal akibat radikal bebas, suplemen antioksidan dosis tinggi dapat diberikan, namun jika penyebabnya yakni varikokel, tindakan operasi tentu perlu dipertimbangkan.

Salam Andrologi,

drzeezouu

 

SpermMorph

 

 

Categories: Uncategorized